FINANSIAL KITA - Mempunyai penghasilan sendiri tidak menjadi jaminan kesuksesan dari seseorang, tentu saja dalam artian yang berbeda.
Tergantung
cara pandang mengenai bentuk sukses sendiri. Kalau artian sukses yaitu menjadi
orang kaya, maka pandangan bahwa mempunyai gaji sebagai bentuk sukses mungkin
perlu ditelisik lagi.
Pasalnya
tidak semua orang memahami cara mengelola keuangan.
Inilah 9 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Ala Orang Sukses!
Pengelolaan
keuangan sendiri dibutuhkan untuk mengatur agar besar penghasilan yang didapat
dapat memenuhi keperluan pribadi.
Lantas
apakah Anda sudah tahu cara seperti apa yang bisa ditempuh untuk mencapai hal
tersebut? Dan Cobalah untuk menengok cara para orang sukses berikut dalam
mengelola penghasilannya.
1. Ala Jack Ma
Siapa
yang tidak kenal miliarder asal Tiongkok ini, Jack Ma, yang menyatakan bahwa
prinsip utama yang diperlukan untuk mengatur pendapatan terletak pada
pemikiran.
Dimana
Anda harus mempunyai kemampuan untuk berpikir dan mengatur perencanaan keuangan
untuk jangka panjang.
Berkat
pemikiran tersebut Jacka Ma berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia
dengan kekayaan 27,9 miliar dolar pada tahun 2016.
Perencanaannya
dimulai pada tahun 1994 ketika pertama kali mendengar istilah internet. Lalu
setelah diperkenalkan dengan dunia internet ia mulai menjalankan rencananya dan
berakhir dengan perusahaan online marketplace.
2. Tips Ala Carlos Slim
Cara
selanjutnya dapat ditiru dari kehidupan Carlos Slim yang sudah menjadi seorang
shareholder sejak usia 15 tahun pada suatu bank di Meksiko.
Prinsip
utama dari Slim dalam urusan keuangan adalah kalau bisa dimulai sekarang,
kenapa harus ditunda. Hal ini sejalan dengan pandangannya yaitu selalu membuat
uang menjadi banyak.
Menurut
Slim pendapatan yang dihasilkan harus diinvestasikan untuk menambah besarnya
penghasilan. Ia sendiri mulai menanamkan dana pada suatu obligasi ketika
berusia 11 tahun dan membeli saham pertamanya setahun kemudian.
Pandangan
Slim ini terbukti mampu mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya di
dunia.
3. Seperti Cara Josh Simon
Josh
Simon mengatakan bahwa, ’93Cari tahulah seperti apa kehidupan impianmu setelah
pensiun nanti, kemudian hitung besar uang yang diperlukan, lalu susunlah
strategi untuk mewujudkannya.’94
Dengan
membuat rancangan hidup seperti ini, Anda dapat mempunyai target dan tujuan
yang jelas.
Target
dan tujuan itulah yang menurut founder SimonCRE tersebut nantinya akan menjadi
motivasi untuk Anda agar terus berusaha mencapainya.
Anda
akan lebih bersemangat dalam mencari pendapatan dan sudah tentu juga dapat
membentuk Anda agar lebih bersikap hati-hati atau hemat dalam menggunakan
penghasilan.
4. Atur Uang Ala Warren Buffet
Menurut
Warren Buffet, cara untuk mengelola keuangan dengan baik adalah membelanjakan
uang seminimal mungkin agar tidak melewati besar penghasilan.
Hal
ini diterapkan oleh pria terkaya ketiga dunia tahun 2015 menurut Forbes dengan
tetap menghuni rumah lamanya senilai 31.500 dollar daripada rumah mewah,
sekalipun mampu.
Selain
itu Buffet juga menerapkan kebiasaan hidup ’91membumi’92 dan selalu menabung
setelah memperoleh penghasilan.
Hanya
saja hal ini cukup sulit, karena kebutuhan yang wajib dipenuhi dan keinginan
yang tiada habisnya selalu bertolak belakang.
Jika
Anda tidak mampu bersikap keras dan memperturutkan keinginan, maka pengeluaran
bisa lebih besar dari penghasilan.
5. Atur Keuangan Menurut Kyle Taylor
Sudah
familiar dengan metode 50-20-30 untuk mengatur pendapatan pribadi? Metode ini
merupakan prinsip membagi penghasilan yang diperoleh menjadi tiga bagian.
Dimana bagian pertama sebesar 50% untuk kebutuhan pokok dan tetap, 20%
dialokasikan untuk tabungan, dan 30% untuk memenuhi keinginan pribadi semisal
hiburan.
Kyle
Tylor selaku founder The Penny Hoarder justru menaikkan alokasi untuk tabungan
menjadi 50% dan menurunkan dana untuk keperluan sehari-hari menjadi 30% serta
kebutuhan pribadi menjadi 20%. Jadi pola pengaturan keuangan ala Tylor dapat
tergambar denga metode 30-50-20.
6. Teknik Keuangan Ala Chris Reining
Berbeda
dengan Kyole Tylor yang cukup ’91ekstrem’92 dalam mengalokasikan dana tabungan,
Chris Reining justru menerapkan sikap yang cukup santai. Ia percaya bahwa suatu
perubahan besar berawal dari perubahan-perubahan kecil. Berangkat dari teori
tersebut ia mulai membiasakan untuk mengurangi belanja hal yang kurang penting.
Misalnya
Reining selalu membeli beberapa cup kopi setiap hari, maka ia mulai mengurangi
porsi tersebut, sehingga dapat berhemat. Hal ini termasuk ampuh, karena pada
kenyataannya memang pengeluaran kecil dan sering yang kerap membawa masalah
terhadap keuangan tanpa disadari.
7. Cara Mengatur Keuangan Tom Corley
Hal
ini mungkin terasa sedikit berat untuk diterapkan terutama bagi Anda yang masih
terbilang baru dalam dunia kerja. Akan tetapi pendapat Tom Corley bahwa
mempunyai lebih dari satu sumber pendapatan juga cukup efektif dalam mengelola
keuangan pribadi. Dengan begitu kondisi keuangan Anda akan tetap stabil.
Tetapi
perlu dicatat juga bahwa sekalipun penghasilan yang diperoleh lebih besar,
bukan berarti Anda bisa seenaknya menghabiskan pendapatan untuk kebutuhan
sesaat. Cobalah untuk berpikir lebih kreatif seperti membangun bisnis atau
usaha kecil-kecilan sebagai investasi.
8. Tiru Atur Uang Ala John C. Maxwell
John
Maxwell menyatakan bahwa, ’93Suatu perencanaan keuangan berfungsi untuk
menuntun Anda untuk apa dana tersebut dialokasikan dan bukan mempertanyakan
untuk apa dana Anda setelah tidak ada.’94 Pendapat Maxwell ini dapat dikaitkan
dengan istilah the inflows and the outflows.
Dengan
kata lain Anda harus membuat perencanaan keuangan sebagai patokan untuk
mengeluarkan penghasilan. Cara ini merupakan metode yang selalu diterapkan oleh
orang-orang kaya dalam urusan keuangan pribadinya. Selain itu jangan lupa untuk
selalu membuat catatan terkait apa saja yang sudah Anda belanjakan.
9. Mengatur Keuangan Ala Suze Orman
Susan Lynn Orman atau Suze Orman merupakan seorang host televisi sekaligus penasehat keuangan berkebangsaan Amerika.
Orman mengatakan bahwa cara menghemat uang
adalah tidak membelanjakan dana untuk suatu barang yang sebenarnya tidak
diperlukan hanya demi pujian dari orang lain.
Kesimpulan
Sikap belanja seperti itu dapat menjadi bumerang untuk Anda nantinya, sekalipun memang benar bahwa manusia mempunyai naluri mendapat pujian.
Hanya saja
tempatkanlah sikap alamiah tersebut pada tempatnya dan cukup belanjakan uang
Anda untuk kebutuhan yang memang diperlukan.
Posting Komentar